Kolaborasi Sedap Chef Tam’s Seasons & Ling Long
Makau menjadi tuan rumah untuk kolaborasi apik antara Chef Tam Kwok-Fung dan Chef Jason Liu. Keduanya mengedepankan genre Fine Chinese Cuisine sebagai wujud baru masakan Tionghoa.
Berlokasi tepat di jantung Wynn Palace Cotai, Makau, Chef Tam’s Seasons dikepalai oleh Chef Tam Kwok-Fung yang humoris dan visioner. Restoran ini menyabet penghargaan dua bintang Michelin di tahun ini, serta melejit sebagai restoran No.9 terbaik di Asia oleh Asia’s 50 Best Restaurants. Sejak awal berdiri, Chef Tam’s Seasons terinspirasi dari 24 penanda musim dalam kearifan tradisional Tiongkok. Di tangannya, Ia menghidupkan kembali kuliner Kanton dengan memadukan bahan-bahan dari berbagai belahan dunia dan teknik kuliner kontemporer, dilengkapi dengan filosofi makanan dan penghidupan yang menghormati keunikan setiap musim.
Dalam kesempatan yang langka, kami mendapat kesempatan untuk ikut hadir dalam kolaborasi spesial antara Chef Tam’s Seasons dengan restoran Ling Long dari Shanghai, besutan Chef Jason Liu. Duet antara sosok senior pengalaman segudang dengan sosok muda yang penuh inovasi adalah kolaborasi mengesankan. Keduanya saling merancang makanan yang akan dihadirkan pada tamu, sehingga sentuhan Chef Tam dan Chef Jason terasa di tiap hidangan yang hadir, melebur sebagai satu kesatuan santapan baru.
Di bawah ratusan kupu-kupu dari kaca Murano asal Venesia, satu persatu hidangan hadir ke meja dalam suasana makan siang yang hangat. Hidangan pembuka sungguh membuka palate lidah, yaitu udang yang dibalur cabai acar seperti ceviche, disajikan dengan saus hijau aromatik. Hidangan pembuka ini disajikan bersama chardonnay dari Petit Vigneron yang fresh. Hidangan berikutnya – yang adalah signature dish dari Chef Tam – yaitu fish maw yang dibalur dengan lapisan tipis renyah layaknya tempura bertemu British battered fish, disajikan dengan saus agak kental seperti sup kepiting dan semilir asam tipis. Perpaduan tekstur dan rasa yang menawan. Kali ini, wine yang disajikan adalah Petit Mont Chardonnay dari Pegunungan Baima, dengan after taste seperti apricot dan pir.
Di tengah bersantap, kami mengagumi ruang makan yang didesain begitu cantik, glamor, tapi tetap terasa kontemporer dan kultural bersamaan. Mungkin ini kepiawaian dari sentuhan Rockwell, firma desain ternama yang telah merancang berbagai restoran terbaik dunia seperti Union Square Café dan Cocodaq di New York. Semua terasa mengalir seimbang antara estetika ruang, elegansi pelayanan, serta masakan yang tampil di meja. Hidangan berikutnya hadir dengan penuh keberanian, kuah yang pedas dan asap, kacang pea yang manis, serta ikan yang lembut. Diikuti dengan hidangan daging ikonis dari Chef Jason Liu, tekstur dan rasa yang belum pernah kami rasakan sebelumnya. Daging berlapis cangkang yang amat tipis, lebih tipis dari keripik, dengan tekstur daging meaty namun penuh rasa, sedikit manis dan asin. Siapa sangka ada cara baru menikmati daging. Hidangan itu disajikan bersama saus tiram khusus dari Ling Long, pekat dan kompleks.
Hingga akhirnya, sweet wine dari Petit Mont kami sisip, punya aroma mirip madu bunga yang harum, dengan jejak rasa persis selai apricot, seakan anggur ini adalah duet dari karakter Chateau d’Yquem dan Riesling Auslese. Dan tentunya, untuk menetralkan palate, teh disajikan. Pengalaman pertama kami menyantap Chef Tam’s Seasons membuka wawasan terhadap evolusi kuliner Tionghoa yang semakin dinamis dan matang, sangat siap bersaing dengan haute cuisine dari Perancis dan kaiseki Jepang.