Regent Bali Canggu Hadirkan Michelin Master Series
Regent Bali Canggu memperkuat reputasinya sebagai resort dengan program gastronomi berkelas dunia lewat peluncuran Michelin Master Series
Foto oleh: Regent Bali Canggu
Di tengah lanskap kuliner Bali yang terus berkembang, Regent Bali Canggu memperkenalkan sebuah program yang akan menjadi pusat perhatian para penikmat gastronomi internasional: Michelin Master Series. Selama lima bulan, dimulai pada 31 Oktober 2025, program yang didukung Moët & Chandon sebagai partner utama ini akan menghadirkan deretan chef berbintang Michelin dari Asia dan dunia untuk berkolaborasi dengan tim kuliner internal Regent dalam serangkaian pengalaman makan yang intimate.
Sebelum peluncuran seri ini, Regent Bali Canggu telah lebih dulu memperkenalkan konsep Chef’s Table Omakase Experience pada 14 Agustus 2025, menghadirkan Chef Riku Toda, sosok di balik restoran Sushi Riku Tokyo, yang dikenal akan kepiawaiannya dalam tradisi Edomae sushi dan konsistensinya menjaga standar kuliner tertinggi di Jepang. Dalam ajang tersebut, Chef Toda menyajikan menu omakase yang dikurasi dengan presisi, menonjolkan bahan musiman yang diolah dengan teknik dan sentuhan artistik yang berpadu dalam harmoni.
Foto oleh: Feastin’
Michelin Master Series pun akan berlangsung pula di Chef’s Table, sebuah ruang makan privat yang menjadi panggung eksplorasi beragam rasa di resort ini. Setiap edisi Michelin Master Series dirancang sebagai perjalanan tematik yang mendalam. Para tamu akan diajak menelusuri bahan-bahan musiman dan narasi personal dari setiap chef, dalam pengalaman bersantap intim yang membuka dialog antara hidangan, sang koki, dan para penikmatnya.
Deretan Chef yang Akan Mengisi Panggung
Seri perdana akan dimulai oleh Chef Thav Phouthavong dari 80/20 Bangkok pada 31 Oktober dan 1 November 2025. Belum lama diangkat sebagai Head Chef, Thav dikenal lewat pendekatannya yang ia deskripsikan sebagai “fun, bold, dan unpretentious.”
Foto oleh: Regent Bali Canggu
Lahir di Belgia, besar di Inggris, dan dibesarkan dalam keluarga berdarah Laos, ia mengasah identitas kulinernya di dapur-dapur seperti Hibiscus dan 50 Days by Albert Adrià. Kini, ia membawa perspektif baru terhadap kuliner Thailand: penuh permainan rasa, namun tetap berpijak pada kekayaan bahan lokal.
Foto oleh: Regent Bali Canggu
Dua minggu kemudian, pada 14 dan 15 November 2025, giliran Chef Dan Bark dari Cadence by Dan Bark mengambil alih dapur Chef’s Table. Lahir di Korea dan besar di Chicago, ia menempuh karier kuliner selama lebih dari 18 tahun di dapur-dapur berbintang seperti Avenues dan Grace di Amerika Serikat sebelum menetap di Bangkok. Melalui Cadence, ia mengekspresikan progressive American cuisine dengan ketelitian tinggi dan sentuhan emosional yang menjadi ciri khasnya.
Foto oleh: Regent Bali Canggu
Perjalanan berlanjut pada 21 dan 22 November 2025 bersama Chef Allen Hyunmin Suh dari Restaurant Allen Seoul. Setelah berkarier hampir dua dekade di Amerika Serikat, termasuk di Eleven Madison Park, Allen kembali ke Korea dan mendirikan L’Impression, yang telah berhasil meraih dua bintang Michelin. Kini lewat Restaurant Allen, ia terus menafsirkan ulang fine dining di Korea dengan menggabungkan teknik global dan visi artistik yang membawanya ke jajaran inovator kuliner terdepan di Asia.
Bali, Panggung Baru Gastronomi Asia
Michelin Master Series bukan sekadar rangkaian makan malam eksklusif. Series ini menjadi pernyataan posisi Regent Bali Canggu dalam peta gastronomi regional, sebuah komitmen untuk menegaskan bahwa Bali tak hanya tempat beristirahat, tapi juga semakin menjadi panggung bagi para chef dunia.
Melalui kurasi yang menekankan artistry, exclusivity, dan collaboration, Regent Bali Canggu merancang pengalaman yang mengundang eksplorasi: tentang teknik, rasa, dan cerita di balik setiap hidangan.
Seri ini akan terus berlanjut hingga Februari 2026, menghadirkan lebih banyak chef berbintang Michelin dari berbagai penjuru Asia dan dunia. Setiap nama akan membawa cerita, filosofi, dan interpretasi berbeda, menjadikan setiap edisi Michelin Master Series patut ditunggu.